CAKRA86.Com.Bangka Belitung – Setelah mengalami kelangkaan dalam beberapa pekan terakhir, pasokan gas elpiji bersubsidi 3 kg di Bangka Belitung kini mulai kembali normal. Sejumlah pangkalan dan agen melaporkan adanya peningkatan distribusi, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan gas untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha kecil.
Sebelumnya, kelangkaan gas membuat warga terpaksa mengantre panjang di pangkalan atau bahkan membeli dengan harga lebih tinggi di tingkat pengecer. Namun, setelah adanya tambahan pasokan dari Pertamina, situasi ini mulai terkendali.
Distribusi Lancar, Harga Sesuai HET
Menurut seorang agen resmi di Pangkalpinang, pasokan dari Pertamina mulai lancar sejak pekan lalu. “Kuota tambahan sudah masuk, stok di pangkalan lebih terjaga, dan masyarakat bisa membeli dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya, Jumat (16/2).
Di beberapa daerah seperti Bangka Barat dan Belitung, distribusi elpiji juga mulai stabil. Warga yang sebelumnya kesulitan mendapatkan gas kini lebih mudah menemukannya di pangkalan resmi.
“Sebelumnya antre panjang dan sering kehabisan stok, tapi sekarang sudah lebih mudah karena pasokan lancar,” kata Yanto, seorang warga Muntok.
Namun, meskipun pasokan mulai stabil, masih ada laporan harga gas elpiji 3 kg yang lebih tinggi dari HET di tingkat pengecer. Pemerintah daerah mengimbau warga agar membeli di pangkalan resmi guna menghindari lonjakan harga yang tidak wajar.
Disperindag dan Aparat Perketat Pengawasan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bangka Belitung bersama aparat terus melakukan pemantauan untuk mencegah adanya penyelewengan distribusi elpiji.
“Kami bekerja sama dengan Pertamina dan pihak berwenang untuk memastikan distribusi tepat sasaran serta mencegah adanya penimbunan dan permainan harga,” ujar seorang pejabat Disperindag.
Selain itu, pemerintah daerah menegaskan bahwa pangkalan hanya boleh menjual elpiji 3 kg kepada warga yang berhak, yaitu rumah tangga kurang mampu dan pelaku usaha mikro. Langkah ini diambil untuk mencegah pembelian dalam jumlah besar oleh pihak yang tidak berhak, yang dapat menyebabkan kelangkaan kembali terjadi.
Aan Permadi, Reporter Nasional, Turun ke Lapangan
Di tengah upaya pemulihan pasokan gas elpiji di Bangka Belitung, reporter nasional Aan Permadi turut memantau langsung kondisi di lapangan. Dalam kunjungannya ke beberapa pangkalan, ia mendapati bahwa stok elpiji memang mulai kembali tersedia, meskipun harga di tingkat pengecer masih menjadi perhatian.
“Beberapa pangkalan yang saya datangi sudah memiliki stok cukup, tetapi di beberapa lokasi harga masih di atas HET. Ini menunjukkan perlunya pengawasan lebih ketat agar gas subsidi benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak,” ujar Aan Permadi saat berada di salah satu pangkalan di Sungailiat.
Aan Permadi juga menyoroti pentingnya transparansi dalam distribusi elpiji agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan di tengah situasi sulit. “Pemerintah dan Pertamina harus memastikan bahwa distribusi berjalan adil dan tidak ada penyimpangan,” tambahnya.
Dengan pasokan yang mulai membaik dan pengawasan yang lebih ketat, diharapkan tidak ada lagi kelangkaan atau lonjakan harga di pasaran. Pemerintah bersama Pertamina akan terus memantau distribusi agar gas subsidi ini benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan.
(Tim red)
Social Header