Bangka Tengah – Sosok Kevin disebut-sebut sebagai dalang utama di balik operasi penggorengan timah ilegal di Kampung Jeruk, Kabupaten Bangka Tengah. Dengan jaringan kuat dan perlindungan dari oknum tertentu, bisnis haram ini diduga berjalan mulus tanpa hambatan meski merugikan negara dan mencemari lingkungan.
Gudang Rahasia yang Kebal Hukum?
Di Kampung Jeruk, sebuah gudang misterius menjadi pusat aktivitas penggorengan timah skala besar. Warga sekitar mengaku sering melihat truk pengangkut pasir timah keluar-masuk pada malam hari. Proses pengolahan dilakukan secara tertutup dengan penjagaan ketat, membuat banyak orang enggan berbicara.
“Sudah lama gudang itu beroperasi, tapi seolah tak tersentuh. Siapa pun yang coba mencari tahu, pasti dapat peringatan,” ujar seorang sumber yang takut identitasnya terungkap.
Kevin, Mafia Timah dengan Jaringan Kuat?
Nama Kevin bukan pemain baru di dunia tambang ilegal. Ia diduga memiliki kendali atas jalur distribusi pasir timah dari para penambang liar hingga ke tangan pembeli besar. Beberapa laporan menyebutkan bahwa hasil penggorengan dari Kampung Jeruk dijual dengan harga fantastis ke luar daerah, bahkan hingga ke pasar internasional.
Tak hanya itu, Kevin dikabarkan memiliki “orang dalam” yang memastikan bisnisnya tetap berjalan. “Kalau tidak ada bekingan, mustahil usaha ini bisa bertahan selama bertahun-tahun tanpa tersentuh hukum,” kata sumber lain yang mengetahui alur bisnis ini.
Dampak Parah: Negara Rugi, Lingkungan Hancur
Penggorengan timah ilegal tidak hanya merugikan negara miliaran rupiah, tetapi juga membawa dampak buruk bagi lingkungan. Limbah dari proses pengolahan bisa mencemari air tanah dan merusak ekosistem sekitar.
Ahli lingkungan dari Universitas Bangka Belitung, Dr. Rahmat, memperingatkan bahaya limbah pengolahan timah ilegal. "Kandungan kimia dalam proses penggorengan dapat mencemari sumber air warga. Jika dibiarkan, efeknya bisa sangat fatal," tegasnya.
Di Mana Aparat?
Meskipun isu ini sudah menjadi rahasia umum, aparat hukum tampaknya belum menunjukkan tindakan serius. Operasi penertiban tambang ilegal kerap dilakukan, tetapi gudang-gudang penggorengan seperti milik Kevin tetap beroperasi dengan leluasa.
“Kalau masyarakat kecil yang menambang langsung kena razia, tapi yang besar-besar masih aman. Ada apa ini?” tanya seorang warga dengan nada kecewa.
Masyarakat kini menunggu tindakan tegas dari aparat. Apakah Kevin akan terus kebal hukum? Ataukah ini saatnya jaringan mafia timah di Bangka Belitung benar-benar dibongkar?
( Redaksi )
Social Header