Breaking News

Warga Desa Parit 5 Keposang Toboali Keluhkan Jembatan Roboh yang Tak Kunjung Diperbaiki

Toboali, Bangka Selatan – Hampir satu tahun sudah jembatan utama penghubung antar wilayah di Desa Parit 5 Keposang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, mengalami kerusakan parah dan roboh. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan.

Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses vital bagi warga setempat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, mulai dari mengangkut hasil kebun, bersekolah, hingga menuju pusat pelayanan kesehatan dan pasar. Kini, kondisi tersebut memaksa warga menggunakan jembatan darurat dari papan kayu yang dibuat secara swadaya. Selain tidak layak, jembatan darurat ini sangat berisiko membahayakan keselamatan pengguna, terutama anak-anak dan pengendara roda dua.

Menurut penuturan salah satu warga, jembatan tersebut ambruk akibat tergerus arus sungai dan usia konstruksi yang sudah tua. Kerusakan ini sebenarnya sudah dilaporkan kepada pemerintah desa dan diteruskan ke pemerintah kabupaten. Namun sejauh ini, belum ada tindakan konkret dari instansi terkait.

“Kami hanya bisa berharap, Pak Bupati atau dinas yang berwenang mau turun langsung melihat kondisi ini. Jangan sampai ada korban jiwa baru dilakukan tindakan,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga menyebutkan bahwa beberapa waktu lalu sempat beredar informasi bahwa akan ada perbaikan dari dana APBD perubahan tahun 2024. Namun, realisasinya hingga Mei 2025 ini tidak pernah terjadi. Hal ini memunculkan kekecewaan mendalam dari masyarakat yang merasa diabaikan oleh pemerintah.

“Kami bukan menuntut yang muluk-muluk, hanya minta hak kami sebagai warga untuk mendapatkan infrastruktur yang layak. Ini sudah hampir setahun, dan jembatan ini sangat penting bagi kehidupan kami,” keluh warga lainnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi jalan menuju jembatan telah tertutup semak dan mulai rusak. Beberapa batang kayu tampak dipasang seadanya sebagai penghalang agar kendaraan tidak terperosok ke bekas lubang jembatan yang roboh. Di seberangnya, jembatan kayu darurat tampak reyot dan rawan ambruk.

Kondisi ini juga berdampak terhadap perekonomian warga. Banyak petani dan pedagang kecil yang kesulitan mengangkut hasil panen dan dagangannya, karena kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Anak-anak sekolah juga harus ekstra hati-hati saat melintasi jembatan darurat, terutama saat musim hujan tiba.

Warga Desa Parit 5 Keposang berharap besar agar Bupati Bangka Selatan dan instansi terkait segera memberikan perhatian dan merealisasikan perbaikan jembatan tersebut. Mereka khawatir jika dibiarkan terus, potensi kecelakaan akan semakin besar.

© Copyright 2022 - CAKRA 86