Kenari, Bangka Tengah | 22 Juni 2025 — Kolong Merbuk di Desa Kenari, Kecamatan Koba, Bangka Tengah, kembali bergemuruh oleh aktivitas tambang timah ilegal jenis rajuk apung. Tambang-tambang itu beroperasi terang-terangan di siang hari, tanpa rasa takut, seolah-olah hukum tidak berlaku di wilayah ini. Dugaan kuat pun mencuat: aktivitas ini dilindungi oleh oknum aparat berpangkat.
Tak ada kompresor. Tak ada alat berat. Tapi ponton-ponton rajuk tetap sibuk menyedot timah dari dasar kolong. Sumber di lapangan menyebut, tambang-tambang tersebut “sudah dikondisikan” agar tidak tersentuh razia atau tindakan hukum.
> “Sudah aman. Atas sudah diurus. Di sini gak bakal diganggu,” ujar salah satu pekerja tambang yang ditemui tim media di lokasi.
Pernyataan singkat itu cukup untuk menggambarkan bagaimana tambang ilegal ini bisa beroperasi dengan tenang: ada yang “bermain” di balik layar. Bahkan ada dugaan bahwa setoran rutin mengalir ke pihak-pihak tertentu agar tambang tidak disentuh.
Kolong Merbuk bukan wilayah tambang resmi. Tidak ada izin, tidak ada legalitas. Tapi hukum seolah lumpuh. Aparat seolah tak melihat, tak mendengar, dan tak peduli. Keadaan ini mencederai rasa keadilan publik, khususnya masyarakat kecil yang kerap ditindak hanya karena menambang tanpa izin di lokasi terbuka.
Warga mulai angkat suara. Kolong yang dulunya menjadi sumber air dan kehidupan kini berubah menjadi lumpur dan kerusakan. Mereka bingung kepada siapa harus mengadu.
> “Kalau rakyat kecil nambang, cepat ditangkap. Tapi yang besar-besar ini, malah dijaga. Jadi hukum ini untuk siapa sebenarnya?” kata seorang tokoh masyarakat yang meminta identitasnya disamarkan.
Media telah mencoba meminta tanggapan dari pihak kepolisian dan pemerintah daerah terkait maraknya kembali tambang di Kolong Merbuk. Namun hingga berita ini dinaikkan, belum ada jawaban atau tindakan yang terlihat di lapangan.
Ketika tambang ilegal bisa berjalan lancar di siang hari, maka publik berhak bertanya: apakah negara benar-benar hadir? Atau sudah kalah oleh kekuasaan uang dan jabatan?
Tim 3 Demensi
Social Header